Header Ads

Breaking News
recent

Inilah 5 alasan utama UMKM Indonesia Susah Ekspor

Suasana aktivitas bongkar muat di jakarta internasional container terminal
Suasana aktivitas bongkar muat di jakarta internasional container terminal

 Jakarta - Menter Kuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan beberapa faktor penyebab UMKM tanah air susah untuk melakukan ekspor produknya. Beliau menyebutkan, setidaknya ada lima penyebabnya.

AG4D - Ibu Sri Mulyani mengatakan UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekomonian nasional. Perannya mulai dari menciptakan lapangan pekerjaan hingga menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang terbilang cukup besar.

"Sekarang yang menjadi tujuan bagi kita bersama agar UMKM yang memiliki peran penting yaitu produktivitas meningkat pesat," kata Ibu Sri Mulyani dalam acara konferensi 500K eksportir baru. Memacu Ekspor UKM, Selasa (20 April 2021).

Bu Sri Mulyani mengungkapkan, Indonesia sedang menjalin hubungan dengan banyak negara untuk menyelesaikan free trade agreement (FTA). Diharapkan hasil dari perjanjian ini, akan ada banyak UMKM Indonesia yang menjadi eksportir.

"Pemerintah berharap UMKM dapat melakukan penetrasi di pasar global, ini bukan sesuatu yang mustahil, diharapkan UMKM di Indonesia memiliki kepercayaan diri dan selalu siap berkompetisi di pasar global," ujarnya.

Adapun kelima penyebab UMKM nasional tumbuh menjadi eksportir, kata Ibu Sri Mulyani.

Pertama adalah legalitas. Beliau menjelaskan, ada banyak sekali pelaku usaha yang belum mengetahui mengenai legalitas seperti memiliki NPWP hingga pengurusan sertifikat produk.
"Ini merupakan PR bagi pemerintah, bagaimana untuk dapat menyederhanakan dan UMKM harus memperhatikan legalitas," jelasnya.

Kedua, adalah akses pembiayaan. Bu Sri Mulyani mengatakan banyak UMKM tanah air yang masih sulit untuk mengakses pembiayaan kepada lembaga keuangan atau perbankan nasional. Rendahnya modal dan agunan, serta tingginya suku bunga juga menjadi penyebab UMKM nasional sulit berkembang.

Ketiga, adalah pendampingan. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meyebutkan pendampingan UMKM sangatlah oenting dalam meningkatkan tata keloloa perusahaan dan meningkatkan daya saing produk di pasar.

Keempat, adalah masalah produksi. Bu Sri Mulyani mengatakan minimnya standarisasi produk juga menjadi penghalang bagi UMKM tanah air untuk menembus pasar global.
"Terjadi inkonsistensi dari produksi, dan tidak terjadi kontinuitas dari kualitas produk yang di hasilkan," katanya.

Kelima, adalah bagian pemasaran. Menurut beliau, terbatasnya informasi UMKM terhadap peluang pasar menjadi salah satu penyebab produk yang di ciptakannya sulit untuk menembus pasar global. Selain itu, Minimnya infrastruktur logistik juga membuat daya saing produk UMKM tanah air rendah.
"Hingga saat ini pemerintah terus membangun nasional logistik sehingga daya saing dan biaya distribusi bisa menurun," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.